Penulis : Galang Eka Saputra
Bandwidth dan Throughput
Apa itu bandwidth dan throughput?
Bandwidth adalah penggunaan kapasitas pada kabel ethernet agar dapat dilalui oleh trafik paket data dengan batas maksimal tertentu. Definisi lain dari bandwidth merupakan jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan waktu bit per detik atau yang lebih dikenal dengan bit per second (bps). bandwidth sering dianalogikan dengan sebuah pipa air, sedangkan data yang masuk melewati bandwidth diibaratkan air yang mengalir dalam pipa tersebut. semakin sedikit air yang mengalir, maka pipa air akan semakin lancar. kebalikannya jika air yang mengalir banyak, maka jalur dalam pipa air tersebut akan tersendat. sehingga, semakin besar pipa air (bandwidth) maka akan semakin banyak pula air yang dapat melaluinya. maka tidak heran apabila bandwidth dijadikan sebagai pertimbangan untuk penggunaan jaringan.
Jadi, bandwidth internet merupakan kapasitas maksimal trafik komunikasi untuk melakukan proses penerimaan dan pengiriman dan data dalam hitungan detik, dikarenakan semakin besar bandwidth, maka semakin cepat pertukaran data yang terjadi akan banyak pula data yang melaluinya.
Throughput adalah bandwidth yang sebenarnya atau aktual, diukur dengan satuan waktu tertentu pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran tertentu juga. Throughput biasanya akan lebih kecil dari bandwidth.
Fungsi Bandwidth Management
Bandwidth management berfungsi untuk memastikan setiap penggunaan bandwidth dalam suatu jaringan berjalan secara efisien dan merata. Di mana semua pengguna yang ada dalam suatu jaringan komputer mendapatkan sumber daya akses yang sama. Selain itu ada beberapa fungsi dari bandwidth management seperti melakukan pembatasan bandwidth, prioritas penggunaan, monitoring dan reporting, mengoptimalkan kinerja jaringan, dan menjaga keamanan jaringan.
1. Pembatasan Bandwidth
Fungsi yang pertama adalah melakukan pembatasan bandwidth terhadap pengguna tertentu. Hal ini berkaitan dengan pembatasan sumber daya jaringan dan mengalokasikannya secara adil dan merata sehingga dapat mencegah serta menghindari satu atau beberapa pengguna yang memonopoli bandwidth.
2. Prioritas Penggunaan
Fungsi berikutnya menetapkan prioritas dalam penggunaan bandwidth di mana management bandwidth akan memberikan hak akses serta prioritas yang tinggi kepada aplikasi atau jenis data tertentu dalam menggunakan kapasitas bandwidth. Upaya ini dilakukan agar aplikasi yang lebih penting mendapat alokasi bandwidth yang sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, penggunaan aplikasi telekonferensi atau layanan streaming video membutuhkan alokasi bandwidth yang lebih besar sehingga harus diprioritaskan.
3. Monitoring dan Reporting
Management bandwidth juga menerapkan sistem monitoring dan reporting agar administrator jaringan dapat melakukan pemantauan secara real-time. Administrator jaringan melakukan identifikasi agar mengetahui pengguna yang menggunakan bandwidth yang terlalu besar dan dapat mengetahui aplikasi mana yang seharusnya diberikan alokasi bandwidth sesuai kebutuhannya.
4. Mengoptimalkan Kinerja Jaringan
Kinerja jaringan dapat dioptimalkan dengan cara memastikan setiap penggunaan bandwidth oleh setiap pengguna berjalan secara efisien sehingga aktivitas jaringan akan lebih stabil dan bekerja dengan baik. Optimalisasi juga bertujuan untuk mencegah adanya kelebihan lalu lintas yang menghambat jaringan dan membuatnya menjadi tidak responsif.
5. Menjaga Keamanan Jaringan
Fungsi yang terakhir adalah memastikan keamanan jaringan sehingga semua pengguna yang ada dalam suatu jaringan terjamin dalam menggunakan sumber jaringan tersebut. Bahkan aplikasi dan pengguna yang tidak sah atau tidak diizinkan tidak dapat menggunakan bandwidth yang tersedia. Hal ini juga menjaga jaringan dari serangan atau ancaman yang berbahaya seperti DDoS.
Cara kerja bandwidth ini sebenarnya masih sejalan dengan fungsinya sebagai media sekaligus pembatas untuk transfer data. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bandwidth dihitung dalam satuan bit per detik. Perlu diketahui, bit di sini berbeda dengan byte dalam ukuran file. Bit di sini adalah ukuran data dalam transfer data. Jadi, jumlah bit berbanding lurus dengan besaran bandwidth yang dimiliki.
Karena bandwidth adalah jumlah data yang dapat diterima (diunduh) atau dikirim (diunggah) dalam waktu tertentu, berarti semakin besar bandwidth yang Anda miliki, semakin cepat jaringan dapat digunakan untuk mengirim dan menerima lebih banyak data sekaligus. Seperti analogi pipa air tadi, bandwidth ini menjadi pembatas seberapa besar data yang dapat diterima. Kalau berlebihan, tentu akan jebol juga.
Analogi lainnya yang bisa digunakan adalah jalan raya. Di jalan raya yang hanya bisa memuat satu mobil, tentu jumlah mobil yang lewat dalam satu waktu jadi terbatas. Tapi, bayangkan jika jalan tersebut bisa memuat lima mobil sekaligus, tentu jumlah mobil yang bisa lewat akan lebih banyak. Nah, inilah bandwidth.
Sekarang, ibaratkan mobil dengan data. Ketika kamu mengirimkan data 5 MB di bandwidth 1 MBPS, maka data yang bisa lewat hanya 1 MB per detik. Berarti, membutuhkan waktu 5 detik untuk mengirimkan data 5 MB. Namun, jika dikirimkan dalam bandwidth 5 MBPS, maka data 5 MB tadi akan langsung terkirim dalam satu detik. Jadi lebih cepat, kan?
Melihat pengertian, fungsi, dan analogi cara kerja bandwidth di atas, sekarang kamu jadi tahu apa itu bandwidth. Jadi, sekarang kamu bisa mempertimbangkannya untuk mendapatkan kecepatan jaringan internet yang lebih baik.
Di manakah latensi cocok dengan bandwidth dan throughput?
Bandwidth dan throughput sering digunakan untuk menggambarkan kecepatan jaringan, namun kecepatan sebagian besar bergantung pada latensi jaringan. Latensi adalah pengukuran jumlah waktu yang dibutuhkan paket data untuk berpindah dari satu titik di jaringan ke titik lain, dari pengirim ke penerima.
Terkadang, latensi diukur sebagai waktu pulang pergi dan mencakup waktu yang diperlukan paket untuk melakukan perjalanan dari titik tujuan kembali ke titik asalnya. Jika latensinya rendah, ini menunjukkan adanya penundaan, yang terkadang disebut lag .
Bandwidth dan latensi tidak selalu mempengaruhi satu sama lain, namun profesional jaringan menggunakan kedua metrik tersebut untuk menganalisis kinerja jaringan . Masalah latensi seringkali lebih terlihat pada jaringan bandwidth tinggi. Misalnya, jika suatu jaringan memiliki bandwidth 1 Gbps namun dibutuhkan waktu dua detik untuk 1 Gb berpindah antar link, ahli jaringan dapat menentukan masalah dengan latensi rendah karena kinerja jaringan tidak memadai.
Throughput dan latensi, sebaliknya, memiliki hubungan berbanding terbalik. Jaringan dengan throughput tinggi memiliki jumlah data yang berpindah antar link dalam jumlah besar, yang berarti jaringan tersebut memiliki latensi rendah atau sedikit lag yang memengaruhi kecepatan. Jaringan dengan throughput rendah memiliki lebih sedikit perjalanan dan pemrosesan data antar tautan, yang berarti jaringan tersebut mungkin memiliki latensi tinggi yang menyebabkan penundaan dalam berapa lama waktu yang dibutuhkan data untuk mencapai tujuannya.
Mengapa bandwidth dan throughput jaringan penting?
Bandwidth dan throughput, serta latensi, merupakan metrik penting yang digunakan oleh para profesional jaringan untuk memantau kinerja jaringan . Ketika profesional jaringan mengukur bandwidth, mereka memperoleh pemahaman tentang kemampuan jaringan mereka. Throughput berfungsi sebagai indikasi seberapa baik kinerja jaringan terhadap standar tersebut. Metrik lain, seperti latensi, juga menunjukkan kinerja jaringan dan dapat memengaruhi bandwidth jaringan serta jumlah throughput.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar